Rumah Adat Dari Bandar Lampung

Rumah Adat Dari Bandar Lampung

Pondasi rumah adat dari batu

Rumah adat Lampung memiliki desain seperti rumah kayu panggung, namun rumah ini juga menggunakan pondasi dari batu.

Rumah adat Nuwo Sesat memiliki pondasi batu berbentuk persegi dan sangat berbeda dengan rumah biasa yang biasanya berbentuk cakar ayam dan membutuhkan proses yang panjang.

Pondasi ini disebut umpak batu, memiliki tiang penyangga sejumlah 25 buah dengan tiang induk 20 buah.

Bagian Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat

Rumah adat satu ini memiliki material utama yang terbuat dari kayu dengan desain bentuk rumah menyerupai rumah panggung.

Bagian dalam rumah memiliki beberapa bagian dengan fungsi dan filosofi masing-masing. Di antaranya :

Ijan Geladak adalah pintu masuk ke rumah. Bentuknya menyerupai tangga yang disebut Rurung Agung.

Dalam upacara adat, para penjaga menggunakan bagian itu untuk menjaga pintu masuk. Bahkan pada upacara-upacara tertentu, tamu-tamu penting disambut dengan tarian sebelum menuju ke Ijan Geladak.

Setelah menaiki tangga atau Ijan Geladak kamu akan langsung menuju Anjungan atau serambi.

Tempat ini biasanya digunakan untuk melakukan musyawarah atau sekedar beristirahat sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Pada acara-acara penting, Anjungan ini juga digunakan untuk menerima tamu.

Ruang Pasiban adalah ruang sakral yang hanya boleh dimasuki oleh kepala suku atau tamu terhormat.

Mereka biasanya menggunakan ruang ini untuk merencanakan hal-hal penting atau bermusyawarah seperti upacara atau acara adat.

Lampung memiliki seni musik yang disebut Gamelan Lampung. Ruangan Tetabuhan inilah yang digunakan untuk menyimpan alat musik tersebut. Gamelan Lampung yang unik ini terinspirasi dari gamelan Jawa.

Kenali Rumah Adat Banten beserta Penjelasan dari Keunikan dan Sejarah Singkatnya

Pada dasarnya Rumah Nuwo Sesat tidak dibangun untuk warga biasa, melainkan untuk pejabat tinggi/pemimpin untuk bermusyawarah. Kegiatan musyawarah ini memakan waktu yang lama, maka dari itu dibuatlah ruangan Gajah Merem.

Ruangan ini terinspirasi dari gajah yang dipercaya masyarakat Lampung sebagai pemimpin. Bersama dengan kata Merem artinya pemimpin yang butuh istirahat.

Itulah informasi mengenai rumah adat Lampung dan keunikannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Ciri Khas Nuwou Sesat

Menurut buku oleh DC Tyas tadi, nuwou sesat memiliki ciri khas, di antaranya adalah ada bagian-bagian berikut:

Ijan geladak adalah tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang bernama rurung agung, dengan hiasan payung besar. Payung tersebut berwarna putih, kuning, dan merah. Adapun lambang dari warna tersebut adalah tingkat keseimbangan masyarakat Lampung, yaitu:

Bagian selanjutnya yaitu anjungan yang merupakan serambi. Serambi ini biasanya digunakan untuk pertemuan-pertemuan kecil.

Ruang ini biasanya digunakan untuk menyimpan talo balak. Talo balak adalah alat musik tradisional dari Lampung yang bentuknya mirip dengan kolintang.

Ruang ini merupakan ruang yang digunakan sebagai tempat istirahat bagi para penyimbang atau pemimpin warga.

Selain itu, mengutip buku Rumah Adat Nusantara terbitan Kemdikbud, sebagian besar bahan dari nuwou sesat ini terbuat dari kayu. Bentuk rumahnya yang seperti panggung sendiri bertujuan untuk menghindari serangan hewan, bentuk panggung tersebut juga akan membuat rumah menjadi semakin kokoh apabila terjadi gempa bumi.

Rumah Adat Lampung Berdasarkan Jenisnya

Reporter: Ajeng Monika Selis|

Editor: Alam Islam|

Rumah adat Lampung Nuwo Sesat. ILUSTRASI/FOTO YOUTUBE ID Info--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Setiap daerah yang ada di Indonesia pasti memiliki suku dan kebudayaan tersendiri.

Daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke mestilah memiliki keunikan baik dalam pakaian hingga rumah adat.

Salah satunya adalah rumah adat dari Provinsi Lampung.

Provinsi Lampung memiliki rumah adat yang dikenal sebagai ‘Sesat Agung’.

BACA JUGA: Kilas Balik Sejarah Peradaban Suku Lampung

Rumah adat ‘Sesat Agung’ menjadi warisan dalam kebudayaan adat suku Lampung.

Biasanya rumah adat ‘Sesat Agung’ ini digunakan sebagai tempat pertemuan adat dalam melakukan musyawarah.

Namun demikian, rumah adat Lampung juga memiliki nama lain.

Nama-nama dari rumah adat Lampung disesuaikan dengan jenisnya.

BACA JUGA: Bukan Ladang Begal, Ini Ciri Sebenarnya Orang Asli Suku Lampung

Berdasarkan jenisnya, ada rumah adat Nuwo Sesat yang dikenal juga sebagai Sesat Balai Agung.

Secara terminologi, Nuwo Sesat diartikan sebagai sebuah balai atau gedung yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Adapun kegiatan yang dilakukan di dalam Nuwo Sesat disesuaikan dengan adat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Rumah adat Lampung ternyata bermacam-macam bentuk dan sebutannya. Ada nuwou sesat, rumah tradisional lamban pesagi, dan rumah adat sukadana. Seperti apa sih bentuk dan ciri-cirinya? Berikut ini pembahasannya.

Mengutip buku rumah adat di Indonesia oleh DC Tyas, rumah adat masyarakat Lampung disebut dengan nuwou sesat. Nuwou sendiri artiya rumah dan sesat berarti adat. Nuwou sesat ini berdiri di atas tiang yang megah. Dahulu, bangunan ini merupakan balai pertemuan adat, dan tempat untuk bermusyawarah bagi pada pemimpin warga. Oleh karenanya, nuwou sesat juga disebut dengan sesat balai agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, yang menjadi ciri khas dari rumah ini adalah adanya lambang garuda yang menjadi marga dari masyarakat Lampung. Rumah ini juga digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan seperti musyawarah antar marga.

Nuwo Sesat Balai Agung

Jenis rumah adat Nuwo Sesat yang pertama yaitu Sesat Balai Agung yang juga merupakan sebagai ikon.

Sesat Balai Agung digunakan sebagai tempat melakukan pertemuan oleh para penyimbang adat atau dikenal juga sebagai purwatin, tempat ini digunakan  untuk musyawarah pepung di balai agung.

Ketika memasuki rumah ini kamu akan melewati jambat agung atau tangga, yang di sepanjang tangga terdapat payung berwarna putih, kuning, dan merah. Ini melambangkan kesatuan oleh masyarakat Lampung.

Payung putih ini juga memiliki arti tingkat marga , sedangkan payung kuning sebagai tingkat kampung, dan payung merah sebagai lambang tingkat suku di Lampung.

Rumah ini, juga memiliki lambang burung garuda yang dipercaya masyarakat Lampung sebagai kendaraan yang digunakan Dewa Wisnu pada zaman dahulu.

Nuwo Balak, yang berarti “rumah besar”, adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal kepala suku.

Rumah berukuran 30 x 15 meter ini memiliki beranda untuk bersantai. Bangunan utama Nuwo Balak juga terbagi menjadi beberapa ruangan. Dengan dua ruang pertemuan, satu ruang keluarga, dan delapan kamar tidur.

Nuwo Lunik yang berarti “rumah kecil”, merupakan bangunan yang sering digunakan oleh masyarakat biasa.

Karena ukurannya yang lebih kecil, rumah ini menjulang tanpa dilengkapi beranda rumah. Bangunan utama memiliki berbagai kamar tidur dan dapur yang menyatu pada bangunan utama. Kemudian atapnya berbentuk perahu terbalik.

9 Rumah Adat Papua beserta Nama, Keunikan, Ciri-ciri, dan Gambarnya Lengkap!

Mengenal Rumah Adat Lampung Beserta Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya Singkat – Tidak dapat dipungkiri kalau Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keragaman budayanya.

Hal ini tercermin dari keberagaman suku dan budaya di tanah air, Indonesia memiliki setidaknya 300 kelompok etnis dan 1.340 suku.

Keragaman budaya yang berbeda membuat tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing. Keragaman ini berupa suku, budaya, makanan tradisional, hingga rumah adat.

Salah satu provinsi Indonesia dengan budaya yang khas adalah Provinsi Lampung yang letaknya di ujung selatan  pulau Sumatra.

Kebudayaan Lampung merupakan perpaduan dari kebudayaan Arab, India, dan Cina. Perpaduan budaya ini tidak terlepas dari pengaruh Lampung yang merupakan jalur perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang asing yang singgah dan sering meninggalkan budaya dan tradisi.

Rumah adat merupakan warisan budaya yang perlu untuk kita jaga dan lestarikan bersama agar diketahui generus bangsa.

Bangunan tradisional ini mencerminkan tradisi masyarakat di suatu daerah, dan sebagai identitas suku bangsa.

Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang merepresentasikan identitas suku masing-masing.

Salah satu rumah adat yang banyak menarik perhatian yakni rumah adat Lampung. Rumah adat lampung dikenal sebagai Nuwo Sesat.

Nuwo Sesat bermakna rumah adat, hingga saat ini rumah adat ini tetap menjadi kebanggan masyarakat lampung dan dilestarikan hingga kini.

Jika berkunjung ke Lampung kamu dapat mudah menemukan rumah adat Nuwo Sesat, namun bukan rumah untuk ditinggali saat ini rumah adat satu ini dialihfungsikan oleh masyarakat Lampung dan digunakan sebagai tempat berkumpul maupun tempat untuk bermusyawarah.

Dahulu, rumah adat lampung berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat, seperti purvatin, atau perimbangan adat.

Bentuknya sendiri menyerupai rumah panggung dan terbuat dari kayu dan dengan anyaman ilalang pada bagian atap.

Namun kini, penggunaan atap ilalang sudah diganti dengan genteng agar bisa melindungi rumah adat atap secara optimal.

Nama-nama Rumah Adat Riau beserta Keunikan, Sejarah Singkat, dan Gambarnya Lengkap

Memiliki beberapa bagian

Rumah adat Nuwo Sesat memiliki beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti pusiban, serambi, ruang tetabuhan, ruang gajah merem, ijen gladak, dan tebik tengah.

Pusiban digunakan sebagai tempat musyawarah, serambi digunakan untuk mengadakan pertemuan kecil, tetabuhan menyimpan alat, ruang gajah merem sebagai tempat istirahat, ijen gladak untuk tangga masuk dengan atap, serta tebik tengah yang digunakan untuk tempat tidur anak.

Rumah Adat Nuwou Sesat

Dilansir dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, ciri khas rumah adat Nuwou Sesat adalah lambang garuda yang menjadi marga masyarakat Lampung. Bangunan ini berguna sebagai tempat musyawarah antar marga.

Bahan bangunan rumah adat tersebut sebagian besar adalah kayu. Bentuk rumahnya seperti panggung agar kokoh apabila terjadi gempa bumi sekaligus untuk menghindari serangan hewan.

Di bawah ini adalah ciri khas dari rumah adat Nuwou Sesat:

Lantai rumah dari kayu

Keunikan lainnya yang bisa kamu temukan pada rumah adat satu ini yaitu pada lantai rumah yang terbuat dari material kayu khesi dan kayu bambu yang membuat material lantainya kuat dan kokoh.

Selain berfungsi sebagai lantai, kayu khesi dan bambu ini juga digunakan sebagai dinding dengan disusun sejajar.

Pintu dari rumah adat Lampung terbilang sangat unik karena rumah  dilengkapi dengan pintu  dari kayu yang dipotong dan disambung dengan engsel serta rangka besi yang membentuk balok ganda yang berukuran besar.

Sehingga untuk membuka pintu rumah ini dibutuhkan tenaga yang kuat. Selain itu, desain untuk jendela rumah adat ini juga dibuat sama namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Bertahan saat Letusan Krakatau

Dalam penelitian berjudul Rumah Tradisional Lamban Pesagi Lampung Barat, diceritakan bahwa pada abad ke-19, Gunung Krakatau meletus dan mengakibatkan banyak bangunan porak poranda hingga memakan ribuan korban jiwa.

Namun, terdapat rumah adat yang hanya mengalami sedikit kerusakan dan struktur bangunannya masih utuh.

Rumah adat yang masih kokoh tersebut ialah rumah adat Lamban Dalom dari Marga Balak di Kabupaten Lampung Barat.

Padahal, usia bangunan tersebut hampir 100 tahun.

Bahkan, sebagian besar rumah adat Nuwo Sesat pun hingga kini adalah bangunan asli yang sudah dibangun sejak sebelum abad ke-19.

Anda mungkin ingin melihat